Salah satu persoalan mendasar adalah keterbatasan jumlah dokter spesialis, khususnya di bidang obstetri dan ginekologi. Hal ini membuat layanan maternal di Papua dan banyak daerah lain tidak dapat berjalan optimal.
Secara nasional, rasio dokter spesialis pada 2025 hanya 0,18 per 1.000 penduduk. Sementara di Papua jauh lebih rendah, berkisar 0,13 per 1.000 penduduk, jauh di bawah kebutuhan ideal masyarakat.
Distribusi tenaga kesehatan pun tidak merata. sebagian besar dokter terkonsentrasi di Jawa, sementara di Papua masih banyak fasilitas kesehatan yang belum memiliki dokter sesuai standar pelayanan.