Peringatan mereka datang di tengah berlanjutnya perang genosida Israel di Gaza, dengan sekitar 600 pelanggaran gencatan senjata dalam tujuh minggu terakhir. Tiga warga Palestina tewas pada hari Sabtu dalam serangan terbaru Israel di kota Beit Lahiya di utara.
Israel telah menewaskan setidaknya 360 warga Palestina sejak gencatan senjata 10 Oktober dimulai, menurut otoritas Gaza. UNICAEF melaporkan, di antara korban tewas terdapat setidaknya 70 anak-anak.
"(gencatan senjata-red) harus diwujudkan dalam keselamatan sejati bagi anak-anak, bukan kerugian yang lebih besar," kata UNICEF.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Norwegia, Espen Barth Eide menegaskan, pasukan dan dewan perdamaian internasional "harus dibentuk bulan ini".
Espen Barth Eide mengatakan rencana pemerintahan Trump mengandung ambiguitas urutan yang memungkinkan "masing-masing pihak menunda pelaksanaan tugasnya" hingga pihak lain memenuhi kewajibannya terlebih dahulu.
Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty mengusulkan pengerahan pasukan internasional di sepanjang garis kuning Gaza segera untuk memverifikasi kepatuhan gencatan senjata.
"Israel setiap hari melanggar gencatan senjata dan mengklaim pihak lainlah yang melanggarnya," katanya.