KAMPALA - Tewasnya 74 orang dalam dua ledakan di Kampala, Uganda, Senin, 12 Juli lalu, dipastikan dilakukan kelompok Al Shabab yang menolak kehadiran pasukan asing di Somalia. Hal ini membuat oposisi mendesak penarikan pasukan Uganda dari Somalia.
Uganda bersama dengan beberapa negara Afrika lainnya, mengirim pasukan perdamaian Afrika Utara di Somalia (AMISOM). Hal ini memicu kekhawatiran oposisi Pemerintah Uganda karena, kelompok Al Shabab mulai meneyrang ke luar wilayah Somalia dan mengincar negara seperti Uganda dan Burundi.
Pihak oposisi Forum for Democratic Change (FDC), mendesak Presiden Yoweri Museveni menarik pasukan dari Somalia. Partai ini memastikan akan menarik pasukan jika berhasil memenangkan pemilu pada awal 2011 mendatang.
"Tidak ada kedamaian di Somalia, dan Uganda tidak memiliki kepentingan di sana," ungkap juru bicara FDC Wafula Oguttu seperti dikutip Reuters, Selasa (13/7/2010).
Sementara pihak AMISOM menegaskan insiden ledakan yang terjadi di Uganda tidak akan mempengaruhi misi mereka di Somalia. Saat ini, pasukan AMISOM memperketat penjagaan Istana Kepresidenan Somalia, Bandara Internasional, dan Pelabuhan Mogadishu dari kemungkinan serangan susulan Al Shabab.
(Fajar Nugraha)
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari