TPM: Ternyata Israel Juga Rampok!

JAKARTA - Advokat Mahendradatta dan Adnan Wirawan mengikuti pertemuan pengacara dari 60 negara di Istambul, Turki, untuk menggugat Irsael. Dalam pertemuan itu, diketahui Israel tidak hanya melakukan kejahatan kemanusiaan tapi juga mencuri barang berharga milik relawan.

Pertemuan itu, menurut Mahendradata dalam rilis yang diterima okezone, Kamis (15/7/2010), hanya dihadiri oleh para pengacara dari 42 negara, sedang 18 negara lainnya absen diduga akibat adanya gangguan pengaruh Israel.

Mahendradatta menjelaskan, acara yang dibuka oleh tuan rumah Turki yang diwakili Pengacara Turki, Ramazan Ariturk itu, bertujuan untuk menyamakan visi dan misi dari seluruh pengacara yang diminta oleh klien-kliennya yang menjadi korban penyerangan Israel terhadap misi kemanusiaan Freedom Flotila khususnya kapal Mavi Marmara pada 31 Mei lalu.

Penyerangan itu sendiri menewaskan sembilan relawan Turki serta melukai puluhan relawan antara lain, termasuk relawan dari Indonesia Surya Fachrizal.

Dalam pertemuan itu juga dibicarakan tentang beberapa isue, seperti laporan kerugian masing-masing korban dari setiap negara peserta, perkembangan persiapan tuntutan baik kriminal maupun perdata yang sedang disiapkan pengacara dari Turki, Spanyol, Inggris, Belgia dan Amerika Serikat.

Dari Pusat Pelaporan Korban di Turki, diketahui sejumlah kekejaman Israel membunuh, menyiksa, dan melecehkan para korban. Selain itu seluruh barang-barang pribadi korban, termasuk uang tunai dan kartu kredit, juga turut diambil tentara Israel dan tidak dikembalikan.

“Peserta yang hadir makin kaget mendengar laporan terbaru bahwa credit card para korban yang disita tentara Israel. Ternyata di kemudian hari dilaporkan dipakai secara ilegal, antara lain untuk membeli barang-barang on line yang minta dikirim ke berbagai kota di Israel. Ternyata selain kejam, Israel juga rampok,” jelas Mahendradatta.

(Dede Suryana)