Butuh Kerja Keras untuk Perbaiki Popularitas SBY
JAKARTA - Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan Indo Barometer menyebut adanya penurunan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Apa penyebabnya dan bagaimana memperbaikinya?
Menurut pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Zulfikar Ghazali, penurunan popularitas SBY tidak mustahil akan berlangsung lama, sejauh SBY dan timnya tidak mau bekerja keras untuk memperbaikinya.
“Lha bagaimana, staf khususnya aja tidak semuanya bekerja. Mereka cuma sibuk membela saat Presiden terkena masalah. Selama tidak ada perubahan ya publik akan tetap kecewa,” terangnya kepada okezone, Sabtu (4/9/2010).
Kendati, Zulfikar mengaku tidak yakin jika penurunan tingkat kepuasan itu akan sampai pada perhelatan Pemilihan Presiden 2014 mendatang.
“Kalau ke situ terlalu jauh. Tapi intinya asal masyarakat bisa merasakan keamanan, kenyamanan, kepastian hukum, mereka akan puas kok,” jelasnya.
Publik, kata dia, sejauh ini tidak pernah muluk-muluk berharap dari sebuah kepemimpinan.
“Yang penting harga-harga stabil, aparat tidak mempersulit, itu sudah cukup buat masyarakat. Enggak perlu mereka penjelasan soal tingkat pertumbuhan ekonomi yang meningkat dan lain-lain. Ini tugas dari civil society untuk terus mendorong agar dia jadi kepala negara yang bijak,” paparnya.
(Dede Suryana)
