Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Makna pahlawan alami penurunan & penyempitan

Misbahol Munir (Okezone) , Jurnalis-Sabtu, 12 November 2011 |13:20 WIB
Makna pahlawan alami penurunan & penyempitan
Ilustrasi (Dok. Okezone)
A
A
A

Sindonews.com- Makna pahlawan, memang menjadi polemik. Artinya, siapa sebenarnya yang pantas disebut sebagai pahlawan dan apa saja kategori seseorang bisa disebut sebagai pahlawan bangsa.

Pensiunan guru, M Amir Hamzah mengatakan makna pahlawan mengalami penurunan dan penyempitan. Menurutnya, orang yang pantas disebut sebagai pahlawan adalah mereka yang dianggap berjasa buat bangsa ini. Dengan catatan, bukan orang yang masih hidup.

"Kalau yang masih hidup disebut pahlawan, dia masih punya kesempatan untuk menghianati julukannya itu. Tapi kalau orang yang sudah meninggal kan, tidak," ujar Amir dalam acara polemik Sindoradio dengan tajuk ' Pahlawan' di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (12/11/2011).

Bahkan dia mengkritik sebutan guru adalah pahlawan tanda jasa. Julukan itu dianggapnya sekarang usdah tidak tepat. Pasalnya, tidak semua guru itu memiliki sikap layaknya julukan pahlawan tanpa tanda jasa.

"Saya sangat sedih dengan lagu ‘hymne guru’ yang menyebut pahlawan tanpa tanda jasa. Apa jadinya kalau dibilang pahlawan saat ini. Menjadi maling pun ada pendidikannya," tukasnya.

Lebih lanjut, masih dikatakan Amir, sekarang banyak perilaku guru tidak independen. Seperti menjadi tim sukses dalam suksesi Kepala Sekolah tertentu. Selain itu antara perilaku dan ucapannya tidak sejalan.

Dicontohkan, seorang Kepala Sekolah atau guru melarang siswanya merokok. Tapi dia sendiri terlihat meroko oleh para siswa itu. "Jadilah guru seperti petani pohon jati, kelapa dan duren. sebelum daun itu rontok tidak akan dipetik," ucapnya.

Tapi diakui, nasib guru juga belum diperhatikan dan masih terjadi diskrimanasi oleh pemerintah. Dia meminta, jangan lagi ada istilah guru honorer, guru bantu, guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan sebagainya.

Pada kesempatan yang sama, politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Reni Marlinawati berpendapat agak berbeda. Menurutnya, pahlawan adalah Orang yang menebar kebaikan, idealisme, menebar kebaikan bagi sesama. Misalnya, para Guru, TKI dan lain sebagainya.

Lanjutnya, pahlawan sekarang bukanlah pahlawan yang menjinjing senjata melawan penjajah. Melainkan mereka orang yang bisa menebar kebaikan dan menjaga integritas yang nilai luhur.

"Pahlawan itu tidak luntur oleh zaman. Untuk jadi pahlawan adalah kuncinya kejujuran, semua orang bisa jadi pahlawan yang berdedikasi bangsa," terangnya.

(Kurnia Ilahi)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement