Dikeramatkan, Ada Makam Buaya Putih di Pemukiman Warga
SURABAYA- Buaya rawa yang ditangkap Muhdayanto (45) warga Medokan Semampir Blok H/27 Surabaya dipercaya sebagai salah satu penjaga Sungai Kali Londo. Sungai tersebut berada sekira 250 meter arah Selatan dari sungai tersebut.
Hidayat, salah seorang warga, mengakui memang di kalangan Medokan Semampir berkembang mitos terkait Buaya. Dia menceritakan, tepatnya di sebelah selatan perumahan terdapat sebuah 'Punden' atau tempat yang dikeramatkan. Di tempat itu terdapat 3 makam.
"Yang di tengah adalah makam makam Mbah Putri sedangkan dua makam yang disampingnya adalah makam Buaya Putih dan Buaya Biasa," kata Hidayat ketika berbincang dengan Okezone di lokasi, Jum'at (16/12/2011).
Konon Buaya Putih dan Buaya Biasa itu bertengkar, namun dua-duanya tewas dan dikubur di samping Mbah Putri. Mbah Putri sendiri dipercaya jelmaan dari Dewi Sri (yang biasa disebut Dewi Padi).
"Itulah kenapa warga Medokan Semampir ini sering muncul Buaya. Kemungkinan di sungai ini banyak Buaya karena memang nenek moyangnya dikubur di situ," tutur Hidayat.
Pria yang akrab disapa Dayat itu mengaku, sebelum ditemukannya Buaya ini salah seorang warga pernah melihat binatang reptil ini lebih besar. " Pada tiga hari yang lalu, pernah ada warga yang melihat lebih besar dari ini," ungkapnya.
Okezone pun mencoba untuk melihat makam Mbah Putri tersebut. Makam yang berada sekira 250 meter dari perumahan itu terlihat rimbun. Sekeliling makam ditumbuhi rerumputan setinggi lutut orang dewasa.
Makam dengan ukuran 4 meter X 5 meter itu dipagari dengan pagar bambu sedangkan cungkupnya terbuat dari genting tanah. Di dalamnya ada tiga makam yang batu nisannya ditutupi kain kafan.
(Kemas Irawan Nurrachman)
