DEPOK- AMN (13), bocah pelaku penusukan terhadap teman sekelasnya, SM (12) mulai belajar efektif di ruangan khusus yang disediakan tahanan anak di Polsek Beji. Aktivitas belajar mengajar tersebut dimulai pada sekitar pukul 10.00 WIB.
Hari pertama, AMN mengikuti pelajaran matematika dari wali kelasnya, Andi Sodikma. Tidak terlihat kesulitan dari pelaku saat mengikuti pelajaran tersebut.
"Dalam sepekan saya mengajar AMN tiga kali di Polsek Beji. Dari Senin sampai Rabu saya memberikan mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA serta yang mata pelajaran lain," tegas Andi Sodikmah, kepada wartawan, Rabu (29/02/12).
Menurutnya, pemberian materi pelajaran itu dilakukan untuk membuat AMN mengingat seluruh mata pelajar yang sudah pernah diterima. Apalagi, siswa didiknya itu sudah banyak ketinggalan mata pelajaran.
"Sudah duabelas hari dia tidak belajar. Sebentar lagi juga anak ini akan mengikuti Ujian Nasional," katanya.
Selama dua bulan, Andi akan mengajar AMN di Polsek Beji. "Anaknya cukup cerdas. Dia sangat cepat menangkap materi yang saya berikan. Hari ini baru matematika saja yang saya ajarkan. Saya akan datang lagi besok setelah mengajar di sekolah," paparnya.
Sementara itu, AMN mengaku senang menerima mata pelajaran matematika yang diajarkan wali kelasnya itu. Karena, mata pelajaran tersebut merupakan mata pelajaran favoritnya.
"Saya mau pintar dan lulus biar bisa masuk SMP. Soalnya saya ingin sekali jadi tentara. Saya hanya diajarkan aritmatika dan cara menghitung volume kubus sama pak guru," tutur AMN.
Kapolsek Beji, Kompol Ngadi menambahkan, ruangan tempat belajar AMN tersebut merupakan ruangan kanit provos. Tempat itu sengaja dirombak untuk dijadikan tempat belajar anak yang ditahan dan melakukan tindak kriminal.
"Walaupun mereka tahanan, setidaknya masih bisa mengenyam pendidikan. Jangan sampai hanya gara-gara kasus kejahatan, anak dibawah umur ini terlantar dalam bidang pendidikan. Apalagi wajib belajar sembilan tahun dari pemerintah sudah lama ditetapkan," imbuh Ngadi.
(Stefanus Yugo Hindarto)