Clinton Siap Bersaksi Atas Penyerangan Konsulat AS

WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (Menlu AS) Hillary Clinton akan bersaksi di depan Kongres mengenai serangan di kantor Konsulat AS di Libya. Sidang itu akan dilaksanakan pada 22 Januari mendatang.
 
Usai menjalani perawatan akibat penggumpalan darah di otak, mantan Ibu Negara AS itu akan berbicara di depan anggota Kongres dan Senator dari Komite Hubungan Luar Negeri. Sampai saat ini, kasus itu belum terpecahkan karena Clinton sama sekali belum berkomentar.
 
"Saya mengadakan perbincangan yang baik dengan kepala stafnya dan saya serahkan pada Senator Robert Menendez selaku Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS untuk mengatur ini. Sepertinya, Clinton akan hadir dalam persidangan pada pagi hari di tanggal 22, saya rasa dia sudah sehat," ujar Senator Bob Croker, seperti dikutip MSNBC, Rabu (9/1/2013).
 
Clinton jatuh sakit pada awal Desember 2012 karena virus perut. Lambat laun, sakit itu terasa semakin parah, Clinton pun pingsan dan mengalami gegar otak.
 
Istri dari Bill Clinton itu dirawat di Rumah Sakit Presbyterian New York dan terpaksa menghabiskan malam tahun barunya di kamar rumah sakit. Setelah dinyatakan sehat, Clinton langsung dijemput oleh keluarganya dan diminta beristirahat di rumahnya untuk beberapa hari.
 
Pada tahun ini, Clinton pun akan pensiun dari jabatannya sebagai Menlu AS. Senator Menendez ditunjuk sebagai Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS karena Senator John Kerry dicalonkan untuk menggantikan posisi Clinton sebagai Menlu AS.
 
Pencalonan Kerry sebagai Menlu AS juga berjalan mulus. Di samping itu, Presiden Barack Obama juga menunjuk Chuck Hagel sebagai Menteri Pertahanan barunya dan John Brennan sebagai Direktur Dinas Intelijen AS (CIA).

(Aulia Akbar)