Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ini Alasan Anas Tunjuk Buyung Jadi Lawyernya

Bagus Santosa , Jurnalis-Rabu, 17 April 2013 |14:49 WIB
Ini Alasan Anas Tunjuk Buyung Jadi Lawyernya
Adnan Buyung dan Anas Urbaningrum (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Tim Pembela Anas Urbaningrum (TPAU) telah resmi dibentuk Tujuan pembentukan tim pembela yang dinakhodai advokat senior Adnan Buyung Nasution itu bukan hanya untuk mengawal kasus hukum yang menimpa Anas Urbaningrum, tetapi juga untuk mengawal kasus dugaan suap gratifikasi proyek Hambalang, Bogor, Jawa Barat.

"Bukan hanya membela Anas, itu isu minor, membela anas itu isu minor. Isu mayornya mengikhtiarkan mengupayakan penegakan keadilan," kata Anas dalam jumpa pers di Gedung Alstom, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Rabu (17/4/2013).

Dia menginginkan proses hukumnya dilakukan secara adil dan transparan. Karena itu pula, Anas memilih Buyung sebagai pemimpin TPAU.

"Kenapa baru sekarang ya, ini saya pikir bukan terlambat, meski tidak terlalu cepat, timely lah. Waktunya pas, tepat. Saya berharap yang diikhtiarkan para lawyer itu fokus kepada penegakan hukum dan pengadilan, bahwa mungkin kalau nyerempet ke proses non hukum mungkin saja. Karena saya merasakan proses saya jadi tersangka nyerempet-nyerempet non hukum amat jelas dan terang," sambungnya.

Yang dimaksud dengan menyerempet kasus non hukum, lanjut Anas adalah sama persis apa yang telah disampaikan saat pidato perpisahan di Kantor Demokrat beberapa waktu lalu.

"Konteks hukum dan non hukum atas kasus yang saya hadapi itu sudah jelas. Bahkan publik dengan mudah membaca relasi proses hukum dan dinamika non hukum. Boleh dibilang dinamika poltiik menyertai proses itu," katanya.

Ditambahkannya, Anas sendiri sadar, proses hukum di Indonesia terpengaruh dinamika non hukum tadi. "Dinamika politik atau kekuasaaan bukan hal yang aneh dan acap kali terjadi," katanya.

Karena itu, apa yang akan berjalan ke depan, Anas meminta tim lawyernya ini membantu mecari kebenaran dan keadilan dalam konteks ini. "Sangat mungkin terkait dinamika diluar hukum itu. Kita tunggu saatnya nanti. Pasti ada kaitan-kaitannya dengan soal non hukum," jelasnya.

Anas dan Buyung bukan kali pertama berkenalan. Mereka pernah satu tim pada awal reformasi dengan pembentukan tim 11, untuk seleksi parpol Pemilu 1999 lalu.

(Rizka Diputra)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement