Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Telusuri Aliran Duit Aiptu Labora, PPATK Disarankan Gandeng KPK

Tegar Arief Fadly , Jurnalis-Rabu, 04 September 2013 |06:02 WIB
Telusuri Aliran Duit Aiptu Labora, PPATK Disarankan Gandeng KPK
Ilustrasi (Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Nama anggota Polres Raja Ampat, Papua Barat, Aiptu Labora Sitorus yang memiliki rekening gendut kembali mencuat.

Berdasarkan keterangan dari mantan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi keuangan (PPATK) Yunus Husein, Labora pernah memberika sejumlah dana miliaran untuk HUT Bhayangkara.

Rekam jejak Labora tidak hanya sampai di situ. Diduga kuat, aliran dana Labora juga diterima oleh sejumlah petinggi Polri. Institusi Polri pun didesak segera mengungkap hal tersebut. Pasalnya tidak kali ini saja ada dugaan aliran dana ke petinggi Polri.

"Ini tugasnya Mabes melakukan klarifikasi, karena saya melihat Kepolisian beruntun ditimpuk hal-hal yang berkaitan aliran dana enggak jelas," kata Anggota Komisi III, Eva Kusuma Sundari kepada Okezone di Jakarta, Selasa (3/9/2013) malam.

Selain itu, Eva juga meminta agar PPATK terus mendalami adanya dugaan aliran dana tersebut. Jika perlu, sambungnya, PPATK bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam mengusut kasus tersebut.

"PPATK pada posisi yang tanpa diperintah pun harus melakukan analisis yang berkaitan dengan itu. Kan bisa diberikan kepada KPK yang berhak melakukan penyidikan," ujarnya.

Sebelumnya, Yunus sempat bercerita mengenai sepak terjang bintara yang memiliki rekening ratusan miliar tersebut. Menurutnya, Labora pernah menyumbang miliaran rupiah saat penyelenggaraan HUT Bhayangkara.

Pria yang pernah mengikuti seleksi komisioner KPK ini juga menyesalkan sedikitnya uang yang disita Polri dari Labora, yakni sekitar Rp17 triliun. Padahal, masih ada aset-aset lain yang dimiluiki Labora.

Sekadar mengingatkan, kasus Labora Sitorus berawal dari adanya laporan PPATK terkait rekening mencurigakan senilai Rp1,5 triliun miliknya. Kepolisian kemudian menyelidiki keterkaitan Labora pada kasus penimbunan BBM dan penyelundupan kayu yang telah ditangani Polda Papua sejak Maret 2013.
 
Direktur Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigadir Jenderal (Pol) Arief Sulistyanto mengatakan, laporan yang dikirim oleh PPATK merupakan total transaksi Labora dari tahun 2007 hingga 2012. Rekening Labora terkait dengan sekira 60 rekening yang diduga rekan bisnisnya dan keluarga.

(Rizka Diputra)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement