Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pesantren Jadi Tempat Pembuangan Anak Nakal? Pikiran Dangkal!

Rachmad Faisal Harahap , Jurnalis-Senin, 21 Oktober 2013 |20:34 WIB
Pesantren Jadi Tempat Pembuangan Anak Nakal? Pikiran Dangkal!
Direktur Pondok Pesantren Modern Darussalam untuk Perempuan, Ahmad Suharto. (Foto: Faisal Harahap/Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Banyak orang beranggapan bahwa pendidikan di pondok pesantren cuma jadi "tempat pembuangan anak-anak nakal" dan dianggap pendidikan kelas kedua. Padahal, pondok pesantren justru membantu pemerintah dalam menyelenggarakan pendidikan.

Direktur Pondok Pesantren Modern Darussalam untuk Perempuan Gontor, Ponorogo, Jawa Timur Ahmad Suharto, MA tak menampik jika pandangan seperti itu masih ada. Hal ini mungkin karena mereka belum mengenal pesantren.

Menurut dia, kontribusi pesantren sudah sangat besar. Dalam arti, pesantren sejak dahulu telah menelurkan siswa dan pelajar yang berguna di mata masyarakat Indonesia.

"Pemerintah tidak akan mungkin mampu menyelenggarakan pendidikan tanpa bantuan swasta. Dan swasta ini yang besar dan menyebar ke seluruh pelosok-pelosok wilayah Indonesia yang mayoritas umat Islam adalah pesantren," ujarnya saat berbincang dengan Okezone, belum lama ini.

Dia membeberkan, kontribusi pesantren pada zaman penjajahan melahirkan para pejuang yang ikut mempertahankan kemerdekaan Indonesia, mengusir penjajah, tokoh-tokoh nasional itu adalah para Kyai dan santri.

"Kemudian pada pemberontakan komunis, kembali lagi pesantren dan santri-santrinya mereka suka dibarisan paling depan melawan komunisme, sehingga Indonesia tidak terendap masuk dalam komunisme," ungkapnya.

Masa kini, pesantren mengontribusikan tokoh-tokoh yang mungkin lebih banyak nonformal, yaitu para alumni pesantren dan mereka lebih ditaati oleh masyarakatnya. Otomatis mereka menjadi agen perubahan bagi masyarakat, mereka menjadi penggerak di masyarakat meskipun banyak nonformal.

"Dalam bidang formal pun berbagai lembaga pendidikan di Indonesia juga banyak dipimpin oleh orang-orang pesantren," tuturnya.

Maka dari itu, pesantren sebenarnya sangat membantu pemerintah dalam hal ini. Namun apabila kemudian dianggap bahwa pesantren adalah tempat pembuangan anak-anak yang nakal, menurutnya adalah kesimpulan yang terlalu dangkal.

"Memang pesantren mempunyai orientasi pendidikan yang utama pembentukkan karakter. Seperti anak-anak yang mungkin di luar nakal, tapi juga banyak anak-anak yang mereka adalah bibit-bibit unggul, kemudian di masukkan di pesantren dan mereka akan keluar nanti menjadi alumnus yang juga bisa berperan di masyarakat, dan mereka tampil di berbagai lapisan perjuangan di masyarakat," tutupnya.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement