JAKARTA - Anggota Komisi E DPRD DKI, Ashraf Ali mengaku memiliki pengalaman buruk terkait pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja. Salah satu kerabatnya meninggal di RSUD Koja karena ditelantarkan dokter.
“Dua bulan lalu, tante saya sendiri meninggal di RSUD Koja. Waktu itu dia sakit dan didiamkan begitu saja oleh dokter. Tak dilayani sampai akhirnya meninggal,” kata Ashraf saat berbincang dengan Okezone, Rabu (27/11/2013).
Menurutnya, selain pembenahan secara pelayanan dan fisik, perlu ada pembenahan dari manajemen rumah sakit agar tidak ada tumpang tindih kewenangnan sehingga berakibat pada penelantaran pasien.
“RSUD dibongkar manajemennya. Harus direvisi besar-besaran. Kalau enggak dibenahi, ini bisa membunuh rakyat,” terangnya.
Lebih lanjut, Ashraf meminta agar Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) serius membenahi dan memperhatikan pelayanan di RSUD Jakarta.
“KJS sudah bagus, tapi jangan sampai di lapangan malah tidak bagus. Dinas Kesehatan juga harus ikut tanggung jawab,” ucapnya.
Sebelumnya, warga Rawa Belong, Wati (45) ditelantarkan diruang bedah RSUD Tarakan lantaran aksi unjuk rasa dokter yang digelar Rabu 27 November 2013.
Wati diketahui merupakan salah satu pemegang layanan Kartu Jakarta Sehat (KJS) dan sudah empat kali melakukan pemeriksaan di RSUD Tarakan.
(Tri Kurniawan)