 
                JAKARTA - Misteri di balik kematian mahasiswa Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Helmy Dwi Aprianto belum terkuak. Hingga hari ketiga kematiannya, belum ada penjelasan resmi dari kampus maupun Caterva, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) pecinta alam tempat Helmy bernaung. 
Ketika Okezone mencoba mengonfirmasi peristiwa ini ke Caterva, anggota Dewan Pengurus Harian (DPH) Caterva, Adit, terus berkelit. Dia mengaku, pihaknya sedang menyiapkan keterangan resmi. 
"Nanti, ya. Setelah semua urusan selesai, pasti kami klarifikasi semuanya," ujar Adit ketika dihubungi Okezone, Kamis (23/1/2014). 
Meski didesak, Adit tetap tutup mulut. Dia beralasan, belum dapat memberikan keterangan karena 18 peserta pendakian Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat lainnya belum dapat diajak bicara. 
"Yang jelas mereka sudah turun gunung semua," imbuh Adit. 
Helmy dan 18 temannya mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat) Caterva IISIP di Gunung Salak. Mereka mendaki sejak 15 Januari lalu. Namun, guyuran hujan sejak awal diklat membuat Helmy mengalami hipotermia. Mahasiswa jurusan Ilmu Politik itu akhirnya menghembuskan napas terakhir di RS PMI Bogor.
(Rifa Nadia Nurfuadah)