Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Status Darurat Banjir Lahar Dingin Kelud Diperpanjang

Solichan Arif , Jurnalis-Selasa, 04 Maret 2014 |08:55 WIB
Status Darurat Banjir Lahar Dingin Kelud Diperpanjang
Lahar dingin Gunung Kelud (Foto: Koran Sindo)
A
A
A

BLITAR - Pemerintah Kabupaten Blitar, Jawa Timur, memperpanjang status tanggap darurat banjir lahar dingin Gunung Kelud hingga April.

Sebab, mengacu pada prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), curah hujan tinggi di sekitar puncak Kelud masih akan berlangsung lama.

“Tentunya ini berbahaya bagi permukiman di sekitar sungai lahar. Karenanya status darurat bencana berlaku hingga awal bulan depan,” jelas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, Palal Ali Santoso.

Hujan deras pasca-erupsi 13 Februari 2014 mengguyur bagian utara puncak Kelud. Malapetaka lahar dingin pun menimpa sebagian Kabupaten Kediri. Cek dam di wilayah Kecamatan Kepung ambrol.

Material vulkanik yang bercampur air hujan itu juga merusak jembatan di Kecamatan Kandangan. Lahar dingin juga merusak cek dam di Dusun Kalikebo, Kecamatan Gandusari, saat hujan turun di bagian selatan puncak kelud.

Seperti diketahui, berdasarkan peta bencana, terdapat tujuh sungai yang berpotensi terlimpahi lahar dingin Kelud, di antaranya Sungai Tremas Lama, yang melintas wilayah Kecamatan Wonodadi hingga Udanawu, Sungai Tremas Baru di Kecamatan Udanawu, Kali Putih di Kecamatan Garum dan sebagian Gandusari, Kali Lekso di Kecamatan Gandusari, Wlingi dan Selopuro, serta Kali Semut di Kecamatan Wlingi dan Gandusari.

Sementara itu, sejak 21 Februari para pengungsi yang berasal dari empat kecamatan, yakni Nglegok, Garum, Gandusari, dan Ponggok, sudah diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Blitar, Mujianto, menjelaskan, ada10 kluster Kelud masih diaktifkan. Para petugas terus memantau di lapangan, termasuk menyosialisasikan ke warga untuk tetap menjaga kewaspadaan.

“Sebab Kelud belum berstatus normal,” ujarnya.

(Anton Suhartono)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement