JAKARTA - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sigit Pamungkas mengatakan ada perbadaan partisipasi antara pemilih di perkotaan dan di pedesaan. Di perkotaan, kata dia, antusiasme masyarakat mengikuti pilpres meningkat, namun hal sebaliknya terjadi di desa.
”Ada dua fenomena yang berbeda, gairah mengikuti pilpres berkembang di masyarakat perkotaan, tapi tidak begitu kuat di masyarakat pedesaan,” ucapnya di Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Pusat, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (23/7/2014).
Alasannya, kata Sigit, wilayah pedesaan tidak tersentuh tim sukses dan media secara langsung. Berbeda dengan di kota yang penuh dengan hingar bingar dinamika pilpres.
”Jangkauan timses, media, untuk bisa menggerakkan masyarakat di pedesaan relatif tebatas dibandingkan dengan kemampuan faktor-faktor itu tadi. Padahal pemilih kita sebagian besar di pedesaan,” bebernya.
Kondisi tersebut turut menjadi penyebab yang membuat partisipasi pilpres tahun ini lebih rendah dari 2009 yang saat itu mencapai 72 persen. Sedangkan pada pilpres kali ini tingkat partisipasi sebanyak 70 persen.
(Anton Suhartono)