"Di sisi lain kenaikan tarif juga berdampak pada naiknya harga bahan-bahan kebutuhan pokok. Ini jelas memberatkan rakyat kecil. Apalagi rakyat golongan menengah ke bawah tidak menerima kompensasi apapun," terangnya.
Mereka yang menerima kompensasi lanjut Yudi, ialah mereka yang masuk kategori miskin.
"Soal kebijakan tarif ini menjadi simalakama. Tarif angkutan naik makin memberatkan rakyat. Sementara angka kenaikan yang kecil tidak berjalan di lapangan," ujarnya.
Oleh karenanya, Yudi mengimbau sebaiknya harga BBM dikembalikan ke harga lama untuk umum. "Itu untuk mengurangi beban rakyat akibat melambungnya harga-harga bahan pokok," pungkasnya.
(Rizka Diputra)