Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Muhammad Nasir

Dini Listiyani , Jurnalis-Rabu, 03 Desember 2014 |11:43 WIB
Muhammad Nasir
Menristek Dikti M.Nasir (foto: Okezone)
A
A
A

INDONESIA di era teknologi seperti sekarang sudah bukan saatnya lagi menjadi negara pengekor dan dikenal lamban dalam mengadopsi kecanggihan masa depan.

Karena itulah, Indonesia membutuhkan pemimpin yang memahami betul cara mengembangkan teknologi tepat guna yang mampu menyasar dan mengena langsung ke masyarakat hingga pelosok desa.

Berangkat dari niat itu, diperlukan sosok menteri baru yang mampu mengelola potensi anak-anak bangsa dalam mengembangkan teknologi dan inovasi baru yang belakangan banyak mengalami kendala. Ini menjadi tantangan bagi Muhammad Nasir untuk menjawabnya.

Meski bukan berlatar belakang ilmuwan atau teknokrat, M. Nasir yang sebenarnya merupakan seorang ekonom dan pengelola anggaran ekonomi, diberikan harapan besar oleh Presiden Joko Widodo, khususnya di bidang riset dan penelitian teknologi di perguruan-perguruan tinggi, setelah resmi dilantik sebagai Menristek Dikti pada 27 Oktober lalu.

Ayah dari empat anakini memang bertekad menjadikan riset pendidikan tinggi negeri mampu bersaing dengan negara-negara maju. Bahkan, semasa menjabat sebagai Pembantu Rektor II di Universitas Diponegoro, ia bercita-cita ingin menjadikan lembaga pendidikan tinggi sebagai wadah untuk melakukan riset, pelatihan, hingga laboratorium.

Riset, penelitian, dan pengembangan, itulah yang pekerjaan rumah (PR) terbesar M. Nasir untuk menjadikan bangsa ini mampu bersaing dan sejajar dengan bangsa besar lain di dunia. Apalagi, Indonesia memiliki potensi besar untuk bisa menjadi negara dengan penghasil teknologi yang jauh lebih maju, khususnya di kalangan Asia.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement