"Ini kemudian dimanfaatkan oleh mereka karena banyak penduduk Indonesia yang suka meminum minuman keras. Mereka untung besar, kadang juga ada penyelundupan," ujar Bambang.
Pengajar di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisan (PTIK) ini pun mengimbau kepada pihak kepolisian untuk dapat bertindak secara konsisten dalam memberantas minuman keras oplosan, maupun narkoba.
"Jangan anget-anget tahi ayam, kalau lagi ramai baru bertindak. Tidak ada yang meninggalpun warung-warung kalau ada informasi warung itu ada jual minuman keras oplosan, harus ditindak harus dikecam dan tidak boleh pilih-pilih," simpulnya.
(Dede Suryana)