JAKARTA - Partai Golongan Karya (Golkar) dinilai tengah mengalami krisis yang sama seperti yang dialami PKB dan PPP. Partai berlambang pohon beringin tersebut pecah karena beberapa alasan, salah satunya lantaran tidak adanya penerapan demokrasi yang sesuai.
Pengamat politik, Burhanuddin Muhtadi, menilai partai yang didirikan tahun 1964 oleh Angkatan Darat tersebut tengah berada di persimpangan jalan dan mengalami krisis yang paling parah.
"Golkar sedang berada di persimpangan jalan. Saya lihat ini krisis paling parah di Golkar," paparnya di markas ICW, Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (08/12/2014).
Burhan berharap Golkar mampu menyelesaikan konflik tersebut mengingat keputusan mahkamah partai sudah tidak lagi berpengaruh untuk mendamaikan keduanya.