"Saya mendapatkan laporan itu dari temannya Nadira. Itu sebabnya dia mendesak saya untuk keluar dari sekolah tersebut," tambahnya.
Sayangnya pihak sekolah tidak mengetahui adanya aksi bullying siswa di dalam lingkungan belajar-mengajar. Yenny juga sempat melihat sendiri bahwa anaknya dibentak oleh sang guru di dalam kelas.
"Sekolah saya tanyakan guru-guru semua saya tanyakan tidak ada yang tahu. Teman-temannya yang melakukan bully juga tak berani berkata," ungkap Yenny.
Mendapat perlakuan sadis, Yenny meminta anaknya untuk berani melawan jika mendapatkan pelakuan kasar dengan temannya. Ketika sudah melawan, teman-temannya malah melakukan kekerasan secara membabi buta.
"Saya bilang lawan, pas melawan mereka, Nadira malah dikeroyok satu banding lima. Saya tanyakan sekolah dan bersangkutan tidak mengaku," tutupnya.
(Randy Wirayudha)