Pemerintah Georgia menyatakan perjanjian itu adalah sebuah langkah menuju aneksasi, dan pihaknya bersama Amerika Serikat (AS) serta Uni Eropa tidak akan mengakui perjanjian tersebut.
Tibilov sendiri menyatakan perjanjian itu akan memudahkan warga Ossetia Selatan untuk mendapat kewarganegaraan Rusia dan merupakan sebuah jaminan bagi keamanan wilayahnya. Dia juga mengatakan bahwa pejabat Uni Eropa dan AS sebaiknya mengurus urusan mereka sendiri.
Ossetia Selatan adalah bagian dari Georgia yang memisahkan diri pada 1990 saat Uni Soviet pecah. Pemisahan Ossetia ini tidak diakui oleh Georgia sehingga menjadikan wilayah tersebut sebagai wilayah sengketa. Pada 2008, Rusia mengontrol Ossetia Selatan dan wilayah Abkhazia setelah memenangkan perang lima hari dengan Georgia.

(Hendra Mujiraharja)