Arus pengungsian pun mulai mengular sejak pukul 21.00, di mana sekira 200 ribu rakyat ikut beranjak dari rumah-rumahnya menuju selatan – sebagai langkah ketaatan pada pemerintah. Di satu sisi, Kol. Nasution memerintahkan beberapa kesatuan untuk melakukan infiltrasi di beberapa titik, sebagai tindak lanjut perintah Pangsar Soedirman.
Selain infiltrasi, para kombatan TRI membakar bangunan-bangunan penting yang bisa dimanfaatkan Inggris dan NICA. Langit di atas Bandung pun memerah dan istilah “Bandung Lautan Api”, muncul setelah dijadikan “headline” oleh wartawan, Atje Bastaman di surat kabar Soeara Merdeka 26 Maret 1946.
Dalam menuliskan kisah itu, Atje dengan bergelora menuangkan judul “Bandoeng Djadi Laoetan Api. Tapi karena kurangnya ruang untuk menempatkan judul pada surat kabar itu, Atje mempersingkat tajuk beritanya menjadi “Bandoeng Laoetan Api”.
(Muhammad Saifullah )