JAKARTA – Tentara Nasional Indonesia (TNI) dinilai waswas pascapenculikan dan penembakan intel TNI AD di Aceh, Senin lalu. Kekhawatiran itu ditunjukkan Panglima TNI Jenderal Moeldoko saat menginstruksikan pasukannya meningkatkan kewaspadaan.
“Saat ini mereka waspada. Selain itu mereka terlihat marah. TNI bakal mencari pelakunya sampai dapat,” ujar Pengamat teroris Al Chaidar kepada Okezone di Jakarta, Kamis (26/3/2015).
Ia menambahkan kekhawatiran TNI juga ditunjukkan saat Moeldoko menginstruksikan pasukannya membawa senjata ketika bertugas di lokasi berbahaya. Setiap pasukannya juga diminta meningkatkan kedisiplinan.
“TNI paham yang mereka hadapai ini bukan orang sembarangan. Itu saya yakin bukan GAM (kelompok Gerakan Aceh Merdeka-red). Sebab bekas anggota GAM sedang berkuasa di Aceh,” tuturnya.
Sebelumnya ,dua intel TNI Aceh, Sertu Indra dan Serda Hendri diculik belasan orang bersenjata pada Senin lalu. Keesokan harinya dua intel tersebut ditemukan tewas di semak belukar Desa Alue Papeun, Aceh Utara. Dua jenazah mereka dalam keadaan terikat dan hanya mengenakan celana dalam.
Kepala Pusat Penerangan TNI Angkatan Darat , Brigjen Wuryanto mengatakan, di dekat dua jenazah pasukannya itu juga ditemukan belasan selongsong peluru AK47 dan M16. Ia menduga pelakunya adalah kelompok radikal selain GAM.
(Abu Sahma Pane)