Demi meredakan perdebatan, Soekarno memberi pertimbangan bahwa sedianya, kehadiran RRC justru bisa membawa hasil yang lebih baik buat KAA. RRC dianggap merupakan aset besar Asia. Alasan lainnya, meski RRC menganut komunisme, negara tirai bambu itu tak “mesra” dengan Uni Soviet.
Kekhawatiran pun selesai dan RRC diundang secara resmi ke KAA 60 tahun silam. Pada pidatonya, PM RRC Zhou Enlai tak memanfaatkan forum itu untuk menggugat keterlibatan Amerika Serikat (AS) soal sengketa Taiwan, atau menggugat keanggotaan RRC di Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).
RRC menyatakan, sepakat sepenuhnya dengan tujuan dasar KAA, soal persatuan, perdamaian dan kemerdekaan negara-negara di Asia dan Afrika yang masih dicengkeram kolonialisme.
Persoalan tak berhenti sampai di situ. Demi menegaskan bahwa KAA juga bukan forum lain untuk “merapat” ke Blok Timur, dikutip dalam buku “The Bandung Connection”, Soekarno punya trik tersendiri pada pidato pembukannya.
Presiden Soekarno menyertakan puisi soal Paul Revere patriot heroik di masa Revolusi Amerika yang kebetulan, terjadi di hari dan bulan yang sama, 18 April 1775.