JAKARTA - Dua tokoh wali kota diprediksi akan menjadi ancaman serius bagi Gubernur incumbent Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam pemilihan gubernur (pilgub) DKI Jakarta 2017 mendatang.
Direktur riset Cyrus Network Eko David Dafianto menuturkan kedua wali kota itu adalah Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (RK) dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma).
"RK atau kang Emil dan Risma akan menjadi saingan serius gubernur incumbent (DKI Jakarta)," ujar Eko di bilangan Tanah Abang, Kamis (7/5/2014).
Berdasarkan pemaparan survei terbarunya yang bertajuk "Menakar Peluang Ridwan Kamil dan Tri Rismaharini memimpin DKI Jakarta" didasari dengan elektabilitas tokoh-tokoh.
Meski dalam hasil surveinya dengan cara wawancara tatap muka, nama Ahok masih menempati posisi pertama dengan perolehan angka 26,4 persen, kemudian disusul oleh Joko Widodo (6), Ridwan Kamil (5,9), Fauzi Bowo (4,1), Tri Rismaharini (3,1), Nachrowi Romli (2,6), Prabowo Subianto (2,4), Abraham Lunggana (1,4) dan Djarot Saiful (1,3), Biem Benyamin (0,9) dan Boy Sadikin (0,8).
"Dalam hasil survei Ahok masih jadi idola, meski ada responden yang memilih Jokowi juga," kata Eko.
Sementara itu, jika eletabilitas tokoh dengan penyodoran nama dan foto, mantan Wali Kota Belitung Timur itu masih memimpin perolehan angka sebanyak 33,9 persen, yang disusul oleh Risma sebanyak (11,4), RK (10,4), Nachrowi Romli (5,8), Abraham Lunggana (4,6), Biem Benyamin (3,9), Susi Pudjianti (3,5), Boy Sadikin (2,3), Fahira Idris (2,1), Faisal Basri (2), Djarot Saiful (1,9) dan Azwar anas (1).
Suvei makin mengejutkan saat dikerucutkan dengan simulasi empat nama. Posisi Ahok lah tetap berada di atas (37,3), di bawahnya ada Ridwan kamil (23,8), Tri Rismaharini (18,3), Djarot Saiful (6,3).
Akan tetapi jika simulasi dengan dua nama head to head antara Ahok dan Ridwan Kamil maka menghasilkan angka dengan perbedaan semakin tipis. "Ahok 42,5 persen dan RK 38,6 persen yang belum putuskan 13,8 persen dan tidak jawab 5,1," tuturnya.
Begitu juga jika head to head itu anatara Ahok dan Risma perebedaan angka yang tipis juga ditemukan. "Ahok 42,8 persen, Risma 37,2 persen. Sementara tidah tahu 14,3 persen dan tidak jawab 5,7 persen," lanjutnya
Eko menjelaskan dalam pemaparan survei tersebut, terbukti bahwa penduduk Jakarta semakin rasional dan punya frame dalam memilih seorang pemimpin. Hal itu juga menunjukan warga DKI tak peduli lagi dengan calon dari parpol atau pengusaha lain yang memiliki banyak modal atau uang.
Hal ini juga diperkuat ketika survei dilakukan head to head antara Ridwan Kamil dan Tri Rismaharini. Ridwan Kamil memperoleh 40,2 sementara Risma 36,8 persen. Selain itu, juga berdasarkan survei, pemilih DKI jakarta setuju kalau gubernur DKI Jakarta seperti Ridwan Kamil dan Risma. Di atas 60 persen warga Jakarta setuju jika pemimpin Jakarta berasal dari luar.
Untuk diketahui, survei ini dilakukan dari 14 hingga 30 april 2015 dengan menggunakan metode wawancara tatap muka langsung dengan tingkat kepercayaan 95 persen serta margin of error 3,1 persen. Survei dilakukan terhadap 1.000 responden yang tersebar di 42 kecamatan di Jakarta.
(Susi Fatimah)