 
                YOGYAKARTA - Nama Darto mendadak muncul di tengah polemik sabda raja dan dawuh raja Sultan HB X. Darto merupakan Juru Kunci petilasan Wono Kobaran, Desa Temu Ireng, Girisuko, Panggang, Gunungkidul, DIY.
Petilasan Wono Kobaran disebut-sebut merupakan tempat bertemunya Sunan Kalijaga dengan Brawijaya V sebelum moksa di Pantai Selatan. Lokasi petilasan ini disebutkan sering dikunjungi keluarga Keraton Yogyakarta dan beberapa tokoh.
Petilasan yang terletak desa Temu Ireng, Girisuko, Panggang, Gunungkidul, mencuat setelah nama Darto sebagai Juru kunci petilasan tersebut disebut mempengaruhi keputusan Sabda Raja dan Dawuh Raja Sri Sultan Hamengku Buwono X belum lama ini. Saat ditemui di ladangnya, Darto seperti petani lainnya. Meski bergelar sebagai Juru Kunci namun dirinya tidak mau membeberkan sejarah petilasan tersebut. "Tidak tahu, lahir batin mas, sabagai warga biasa tidak tahu. Petilasan itu ada sejak saya belum lahir," katanya saat ditemui di ladangnya, Selasa (12/5/2015).
Ia mengatakan, sebagai abdi dalem dan juru Kunci tugasnya membersihkan lokasi yang berada di tengah pegunungan kapur tersebut. Sebagai gambaran lokasi, untuk mencapai lokasi ada tangga naik sampai ke puncak bukit. Kanan kiri juga terdapat bangunan, sebelah kiri pintu terkunci rapat namun bangunan sisi kanan terbuka lebar. Di dalamnya terdapat beberapa patung. Saat menuju ke Petilasan ada sebuah belik atau sumber air yang dipercaya berasal dari Sunan Kalijaga, airnya dipercaya membawa berkah.