KUALA LUMPUR - Sindikat perdagangan manusia yang menyelundupkan orang Rohingya dari Myanmar dan Bangladesh diduga didalangi kaum mereka sendiri. Seorang orang Rohingya bernama Hassan, bukan nama sebenarnya, mengatakan ada beberapa orang dalam komunitas mereka yang terlibat dengan agen penyelundup manusia di Malaysia dan bagian selatan Thailand. Fakta ini, kata Hassan, bukan rahasia lagi di kalangan imigran yang dikenal dengan julukan "orang kapal" itu.
"Saya malu dan sedih karena orang Rohingya sendiri yang menjadi agen besar penyelundupan manusia di Malaysia dan bagian selatan Thailand. Mereka tega berbuat jahat terhadap ras mereka sendiri. Semua untuk uang," kata Hassan, seperti dikutip The Malaysian Insider, Sabtu (16/5/2015).

Dia mengatakan, agen penyelundup kerap memeras dan melakukan tindak kekerasan. "Orang Rohingya yang tidak bisa membayar agen akan ditahan dan dipukul sampai keluarga mereka melunasi pembayaran," kata Hassan di kamp transit di perbatasan Malaysia dan Thailand.
Hassan menyebut beberapa nama yang membantu mereka masuk ke Malaysia melalui perbatasan Thailand. Mereka adalah "Anwar", "Hamdullah", "Abdul Hafis", dan "Ali". Abdul Hafis dan Yasin diduga kabur ke India untuk menghindari operasi tentara Thailand yang mengincar penyelundup manusia. Sementara, Anwar dan Hamdullah dibekuk petugas Kepolisian Thailand.
Perahu kayu yang disediakan gembong penyelundup dipercaya berangkat dari Teknaf, Bangladesh, yang berbatasan dengan Kota Mongdu di Myanmar. Bila para imigran berhasil masuk ke Malaysia, orang-orang kapal itu akan diserahkan ke orang Rohingya yang bekerja sama dengan sindikat penyelundup manusia di bagian selatam.