BANDARLAMPUNG - Juru bicara Jaringan Aktivis '98 Lampung, Ricky Tamba menyatakan reformasi kini telah mati dan hanya mewarisi kebebasan yang bersifat semu.
"Reformasi telah mati, yang diwariskan tinggal kebebasan semu yang ternyata tidak mampu mengangkat hajat hidup rakyat banyak," ujar Ricky melalui pernyataan tertulisnya, di Bandarlampung, Selasa (19/5/2015).
Ricky menuturkan, 17 tahun reformasi telah melahirkan kebebasan, tetapi gagal menuntaskan agenda perjuangan terpenting menyangkut kesejahteraan rakyat, seperti penyediaan kebutuhan pokok murah maupun pemenuhan pendidikan, dan kesehatan dasar bagi seluruh warga negeri ini.
Selain itu, musuh utama perjuangan Gerakan Reformasi 1998 yakni korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), kini justru semakin merajalela. Ia juga menjelaskan, lebih dari 300 kepala daerah dan tiga ribuan anggota legislatif tersangkut kasus korupsi, dan kini ditiru banyak kepala desa yang juga korup, kondisi ini sangat memprihatinkan.