MAKASSAR - Peringatan 17 tahun Reformasi Indonesia di Makassar, Sulawesi Selatan, terlihat sepi. Sejumlah kampus yang biasanya jadi lokasi aksi mahasiswa, tidak menunjukkan adanya geliat.
Pantauan Okezone, hanya sekira 30 mahasiswa berunjuk rasa di depan kampus Universitas Negeri Makassar (UNM), Jalan AP Pettarani. Mereka menutut Joko Widodo-Jusuf Kalla turun dari jabatan Presiden dan Wakil Presiden.
Mahasiswa juga menuntut agar dilakukan nasionalisasi sumber daya alam Indonesia serta pemerintah diminta menurunkan harga BBM dan sembilan bahan pokok.
Setelah berorasi di depan kampus, puluhan mahasiswa itu kemudian bergeser ke gedung DPRD Sulsel. Aksi serupa dilakukan dan berlangsung aman.
Aksi peringatan 17 tahun reformasi juga digelar di depan Sekretariat HMI cabang Makassar. Masih seperti tuntutan kemarin dalam aksi peringatan Harkitnas, yakni mahasiswa menolak Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
"Kami hanya aksi di depan sekretariat. Kemudian sampaikan ke teman-teman kader komisariat untuk berunjuk rasa di depan kampusnya masing-masing," tutur Hasan Basri Baso, Ketua HMI Cabang Makassar.
Suasana sepi terlihat di Kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar di Jalan Alauddin. Sebelumnya, di peringatan Harkitnas 20 Mei, mahasiswa kampus itu berunjuk rasa dari pagi hingga malam dan berujung bentrok.
Bentrok tersebut mengakibatkan seorang anggota Polres Gowa luka kena anak panah. Dua wartawan televisi juga ikut kena anak panah yang dilesatkan dari arah mahasiswa Unismuh.
(Risna Nur Rahayu)