“Di depan rumah didatangi seseorang laki-laki muda yang sangat tampan sekali, padahal di sini tidak ada warga yang setampan dia,” katanya.
Sang pemuda itu mengenakan celana hitam dan baju warga kuning. Entah datang dari mana, lantas pemuda tampan itu menghampiri dan menyapa.
“Sugeng dalu Pak. Kapan wonten ruwat deso dateng mriki (Selamat malam Bapak kapan ada ruwat desa di sini),” kata Sabar menirukan pemuda misterius itu.
Sabar pun menjelaskan bila ruwatan desa akan digelar pada 6 Juli 2015. Setelah memberikan informasi itu, sang pemuda menyuruh Sabar melihat sesuatu di sampingnya.
“Setelah saya jawab saya itu saya disuruh melihat ke samping, ternyata dia sudah tidak ada, menghilang,” jelasnya.