Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Gatot Soebroto, dari Eksekusi Amir Sjarifuddin sampai Ditangkap Warouw

Randy Wirayudha , Jurnalis-Kamis, 11 Juni 2015 |06:16 WIB
Gatot Soebroto, dari Eksekusi Amir Sjarifuddin sampai Ditangkap Warouw
Ilustrasi Jenderal Besar Gatot Soebroto
A
A
A

Hal itu terjadi di saat yang bersamaan ketika Nasution juga dicopot jabatannya sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), lantaran keduanya terlibat bersama beberapa perwira TNI AD lainnya dalam gerakan 17 Oktober 1952.

Gerakan itu menuntut Presiden Soekarno membubarkan parlemen, dengan memprovokasi ribuan orang untuk berdemonstrasi. Bahkan Letkol Kemal Idris, menyiapkan moncong meriam ke arah Istana Negara.

“Mereka (parlemen) atau kita (tentara) yang bubar,” seru Gatot Soebroto kala mendukung aksi 17 Oktober 1952.

Melihat gelagat gerakan itu makin tak terkendali, Kepala Staf Angkatan Perang Kolonel Tahi Bonar Simatupang sempat menyela para perwira TNI AD itu ketika berkumpul di Staf Umum Angkatan Darat.

“Stop! Ini sudah berbau kup (kudeta). Kritik boleh, tapi jangan kup,” cetus Simatupang dalam biografi ‘AE Kawilarang: Untuk Sang Merah Putih’.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement