Di sisi lain, ketika massa masih gencar berdemo, Presiden Soekarno menerima Nasution untuk berunding. Sayang, tuntutan mereka tak dikabulkan Bung Karno.
“Mataku terbakar karena marah. Engkau benar dalam tuntutanmu, akan tetapi salah dalam caranya. Soekarno takkan menyerah karena paksaan. Tidak kepada seluruh tentara Belanda dan tidak pula pada satu batalyon TNI!,” tegas Soekarno.
Alhasil, Nasution dipecat dan dicopot dari jabatannya sebagai KSAD, begitu pun Gatot Soebroto sebagai Pangdam VII Makassar yang digantikan Warouw. Tapi di Kabinet Burhanuddin Harahap, jabatan Gatot dalam kemiliteran dipulihkan dengan diberi jabatan Wakil Kepala Staf TNI AD. Sejak itu, tak pernah lagi Gatot mentang apa pun kebijakan Soekarno.
(Randy Wirayudha)