KARANGANYAR - Tomy Andriyanto (23) warga Manggung, Karanganyar, Jawa Tengah, mencoba merampok sebuah mobil boks yang melintas di belakang kantor bupati setempat. Kapolsek Jaten, AKP Subandi mengatakan kejadian tersebut terjadi Senin kemarin sekira pukul 18.10 WIB.
Saat itu melintas mobil boks nopol AD 1836 VS yang dikemudikan Sukarno warga Kronggahan RT 04/07 Baturan, Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah. Saat melintas di belakang kantor bupati, mobil yang dikemudikannya disetop oleh Tomy.
"Pelaku menghentikan mobil Sukarno yang baru saja pulang setelah liburan lebaran dari Kemuning, Sukarno sambil menghunus pedang yang dibawanya," terang Subandi saat ditemui Okezone di Mapolsek Jaten, Selasa (21/7/2015).
Tomy ketika itu mengaku ingin menumpang hingga ke perempatan lampu merah Papahan, Tasikmadu. Meski Tomy yang menghentikan mobilnya sambil membawa pedang, Sukarno tetap memberikan tumpangan. Namun Tomy tak menyadari di belakang mobil ada istri Sukarno dan ponakannya berboncengan sepeda motor.
"Sepanjang jalan menuju Papahan, tersangka selalu memain-mainkan pedang. Dan begitu tiba di Papahan, tersangka menolak untuk turun," paparnya.
Tomy lalu mengalungkan pedang yang dibawanya ke leher Sukarno sambil meminta diantarkan ke Malang. Tomy juga mengancam Sukarno untuk tidak melapor atau memberi isyarat apapun pada polisi.
Melihat mobil yang dikemudikan suaminya disandera, Tentrem istri Sukarno tetap bersikap tenang. Tentram tak mau pelaku berbuat nekat bila tahu dirinya melaporkan pada polisi. Setibannya di depan Pos Jaga Satria Kipan A Yonif 413 Kostrad, Tentrem pun belok untuk meminta bantuan.
Tentram melaporkan kejadian yang menimpa suaminya kepada empat personel Kostrad yang tengah bertugas. Setelah mendapatkan laporan serta ciri-ciri mobil boks milik Sukarno, dipimpin oleh Serda Liban (Danjaga Kipan a Yonif 413/6/2 Kostrad) beserta tiga anggotanya langsung melakukan pengejaran.
"Setibannya perlintasan kereta, mobil yang disandera Tomy terhadang kereta. Dua anggota Kostrad menghadang mobil, dan dua lagi memberitahukan kejadian itu pada pos jaga kami. Dan kami pun bersama-sama melakukan penangkapan terhadap tersangka," ujarnya.
Sementara itu, Tomy Andriyanto membantah mencoba merampas mobil yang dikemudikan Sukarno. Menurut Tomy, dirinya hanya berusaha menakut-nakuti korban saja, karena sedang berusaha lari dari teman-temannya yang memaksanya untuk mabuk-mabukan.
"Saya tidak merampok. Saya hanya menakut-nakuti saja. Soalnya saya selalu dipaksa teman-teman saya untuk mabuk. Kalau tidak mau, saya diancam dipukuli. Karena takut, saya pun berusaha lari mau ke Malang," jelas Tomy dari balik jeruji Polsek Jaten.
(Risna Nur Rahayu)