KIEV – Ribuan pendukung kelompok ultranasionalis Sektor Kanan (Pravy Sektor) berkumpul di ibu kota Ukraina, Kiev mendesak otoritas untuk mundur dari jabatannya. Pemimpin Sektor Kanan Dmitry Yarosh menyebut aksi tersebut sebagai sebuah babak baru Revolusi Ukraina.
Kelompok yang sebagian besar memakai pakaian kamuflase tersebut bergerak ke pusat Kota Kiev dan berkumpul di Lapangan Maidan. Mereka meneriakkan slogan anti-pemerintah dan mengibarkan bendera pasukan pemberontak Ukraina (Ukraina Insurgent Army/UPA).
Pemimpin Sektor Kanan Dmitry Yarosh mengancam Pemerintah Ukraina dengan merencanakan referendum yang menyatakan ketidakpercayaan pada pemerintah dan menyerukan pemilihan umum paralel.
“Pemerintah harus tahu bahwa jika mereka tidak bisa sejalan dengan rakyatnya mereka harus turun. Jika kami gagal melaksanakan referendum, kami akan mengadakan Komisi Pemilihan Pusat kami sendiri dan melakukan pemungutan suara secara terpisah di seluruh Ukraina,” kata Yarosh, dalam pidatonya di Maidan, sebagaimana diaporkan TASS, Rabu (22/7/2015).
Aksi Sektor Kanan ini merupakan realisasi dari ancaman yang mereka layangkan pada Pemerintah Ukraina dua pekan lalu. Kelompok ultranasionalis itu menuntut pengunduran diri Menteri Dalam Negeri Arsen Avakov, menyusul peristiwa yang mengakibatkan tewasnya dua orang anggota mereka di Mukachevo, di barat daya Ukraina.
Revolusi bukanlah hal yang baru dalam sejarah Ukraina. Dalam 15 tahun terakhir, telah berlangsung dua kali revolusi di negara pecahan Uni Soviet itu. Kelompok Sektor Kanan memiliki peran dalam Revolusi Euromaidan pada 2013 yang melengserkan Viktor Yanukovych dan menjadikan Petro Poroshenko sebagai Presiden Ukraina saat ini.
(Hendra Mujiraharja)