Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pahit-Manis Warisan 120 Tahun KNIL

Randy Wirayudha , Jurnalis-Minggu, 26 Juli 2015 |09:01 WIB
Pahit-Manis Warisan 120 Tahun KNIL
Ilustrasi pasukan KNIL (foto: Wikipedia)
A
A
A

Adapun beberapa yang tak mau gabung APRIS, pilih ikut diangkut Belanda dan meneruskan karier militer, seperti yang dijalani R.M. Poerbo Soemitro yang pensiun di Suriname.

Sedangkan bagi mereka yang pilih hidup sebagai sipil, lebih sering dikucilkan lantaran pernah jadi bagian dari rezim kolonial Hindia-Belanda. Mereka diperlakukan bagaikan “paria” alias manusia dengan kasta rendah yang tak dianggap.

Seperti yang dialami Abdulkadir Widjojoatmojo. Pangkat terakhirnya di KNIL mencapai Kolonel dan pasca-KNIL bubar, Abdulkadir yang lahir dari keluarga Indo-Belanda, diperlakukan seperti yang disebutkan di atas dan akhirnya, pilih emigrasi ke Belanda pada 1951. Utusan Belanda pada Perjanjian Renville itu tutup usia pada 1992 di Den Haag dan jenazahnya dipulangkan untuk dikebumikan di Karanganyar, Jawa Tengah. (awl)

(Susi Fatimah)

Halaman:
Lihat Semua
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Banner
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Terpopuler
Advertisement