Bom nuklir berkekuatan 12-15 ribu ton TNT itu sedianya melenceng dari target, Jembatan Aioi dan malah jatuh dan meledak tepat di atas sebuah klinik bedah Shima di pusat kota. Sebuah serangan nuklir pertama dari Amerika dengan memakan korban jiwa 90-166 ribu manusia.
Kota Hiroshima diluluhlantakkan bom atom (Foto: Wikipedia)
Sehari setelahnya, militer Jepang kian dipersulit dengan dideklarasikannya situasi perang oleh Uni Soviet. Tentara pendudukan di Manchuria segera dilibas mesin-mesin perang Soviet. Tak lama kemudian, giliran Kota Nagasaki yang dihantam bom atom “Fat Man”.
Sejumlah rangkaian peristiwa pada Perang Pasifik itu turut meruntuhkan moral serdadu Jepang yang terus terpukul mundur hingga wilayahnya sendiri. Tak pelak, kabar-kabar semacam itu ikut didengar para pemuda di Indonesia, hingga aroma kemerdekaan kian terasa.
Di sisi lain, memang PPKI masih di bawah naungan Jepang. Tapi PPKI yang semua anggotanya berasal dari berbagai pelosok nusantara, dipilih sendiri oleh sang ketua, Soekarno. Bersama Hatta, Bung Karno memilih sosok pilihan yang dianggapnya nasionalis tanpa satu pun anggota dari Jepang.
Seperti dikutip dari buku ‘Bung Hatta dan Ekonomi Islam’, disebutkan sebagai “pelantikan” PPKI, Panglima Angkatan Perang Jepang di Asia Tenggara, Marsekal Terauchi Hisaichi, mengundang Soekarno, Hatta dan Radjiman ke Da Lat, Vietnam Selatan pada 8-12 Agustus 1945.