Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Inisiatif Soebardjo dan Lahirnya Teks Proklamasi di Meja Makan

Randy Wirayudha , Jurnalis-Rabu, 19 Agustus 2015 |06:16 WIB
Inisiatif Soebardjo dan Lahirnya Teks Proklamasi di Meja Makan
Diorama Soekarno, Mohammad Hatta & Achmad Soebardjo saat merumuskan teks proklamasi (Foto: Randy Wirayudha)
A
A
A

JAKARTA – Ada kegelisahan mendalam yang dirasakan Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo, tatkala tak mendapati Ir. Soekarno maupun Mohammad Hatta di rumahnya masing-masing. Usut punya usut, nyatanya Soekarno-Hatta sudah “diculik” sejak 16 Agustus 1945 subuh ke Rengasdengklok.

Padahal di hari itu juga, keduanya sudah dijadwalkan menghadiri sidang penting Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Usaha Soebardjo mencari tahu keberadaan Soekarno-Hatta akhirnya berbuah hasil, usai mengontak salah satu pemuda “Menteng 31”, Soekarni.

Dari Soekarni inilah diketahui bahwa Soekarno-Hatta diasingkan, diamankan, diculik atau entah apa lagi istilahnya pada saat itu, ke Rengasdengklok, sebuah daerah pedalaman di Karawang, Jawa Barat.

Diutuskan Joesoef Koento untuk menemani Soebardjo ke Rengasdengklok. Singkat kata dengan memacu mobil Škoda milik Soebardjo, mereka sampai di tempat tujuan sekira pukul 2-3 sore. Tanpa berlama-lama, Soekarno beserta Fatmawati dan Guntur Soekarnoputra serta Hatta, dibawa pulang ke Jakarta.

Menilik situasi Jakarta saat itu pasca-Jepang menyerah pada sekutu, Soebardjo berinisiatif membawa Soekarno-Hatta ke “tempat kerjanya”. Ke sebuah rumah besar bergaya Art Deco di jantung kota, rumah perwira penghubung Kaigun (AL Jepang) Laksamana Tadashi Maeda. Kini, rumah tersebut sudah beralihfungsi sebagai Museum Naskah Proklamasi di Jalan Imam Bonjol No.1, Jakarta Pusat.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement