"Jika ada warga AS yang terbang di sekitar sini, kami tidak akan mendapatkan masalah. Kami butuh bantuan dalam melakukan misi memasok pasukan. Jalan terbaik yang dapat mereka tawarkan adalah keberadaan mereka," kata Gazmin, sebagaimana dilansir Sputnik, Kamis (27/8/2015).
Menurut sumber militer yang ikut dalam rapat antara Harris dan Iriberri, AS dan Filipina diekspektasikan meningkatkan jumlah, frekuensi, dan kecanggihan latihan perang di wilayah konflik. Mereka juga akan meningkatkan pasokan ke wilayah Filipina yang dipenuhi batu karang di Laut China Selatan dengan menurunkan pesawat patroli AS untuk menakuti langkah China yang mencoba memblokir misi memasok pasukan.
Sebagaimana diberitakan, China mengklaim sebagian besar Laut China Selatan. Sementara Filipina, Vietnam, Malaysia, Taiwan, dan Brunei Darussalam juga memiliki klaim yang saling tumpang tindih.
(Hendra Mujiraharja)