Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kemenhub Janji Benahi Sistem Penerbangan dalam Enam Bulan

Reni Lestari , Jurnalis-Kamis, 27 Agustus 2015 |22:21 WIB
Kemenhub Janji Benahi Sistem Penerbangan dalam Enam Bulan
Evakuasi Penumpang Trigana Air (Foto: Ilustrasi)
A
A
A

JAKARTA - Kecelakaan pesawat Trigana Air di Pegunungan Bintang, Papua yang menewaskan seluruh penumpang dan awak pesawat kembali menjadi catatan dalam pembenahan sistem keselamatan dan navigasi penerbangan Indonesia. Terutama sistem penerbangan di daerah terpencil yang juga memiliki cuaca tak menentu seperti di Bandara Sentani dan Oksibil.

Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Suprasetyo mengatakan, sudah mengimbau Lembaga Penyelenggara Pelayanana Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNI) untuk meningkatkan sistem navigasi demi keselamatan penerbangan.

"Kami meminta kepada Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia untuk meningkatkan keselamatan navigasi, keselamatan dari Avis ke ADC," kata Suprasetyo di Gedung Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (27/08/2015).

Peningkatan keselamatan navigasi dari Avis ke ADC tersebut, yaitu berupa pembangunan tower informasi di setiap bandara di seluruh Indonesia, termasuk bandara di wilayah terpencil yang memerlukan sistem navigasi yang prima.

Selain navigasi, informasi cuaca juga menjadi penentu keselamatan penerbangan. Karenanya, keberadaan BMKG menjadi penting untuk memberikan informasi cuaca sebagai acuan awak pesawat dalam mengambil tindakan sebelum lepas landas.

Sebelumnya, rawannya kecelakaan pesawat di Pegunungan Bintang, Papua ditengarai akibat belum terdapat stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Sehingga pesawat yang lepas landas tak mendapat informasi cuaca yang memadai.

Kemenhub pun sedang menggodok peraturan menteri yang berisi imbauan pembangunan segala infrastruktur udara dalam waktu maksimal enam bulan. Hal tersebut segera dilakukan agar insiden kecelakaan di dunia penerbangan Indonesia tak terulang kembali.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement