"Korban kumpul di satu tempat, posisi di jurang. Hanya empat yang terpisah sekira 100 meter. Kalau duitnya, kami langsung ambil, yang utuh sekira Rp700 juta, dan rusak tapi yang bisa dibawa bisa mencapai Rp2 miliar. Sisanya hangus, duit itu tersebar di ada yang di atas pohon," pungkasnya.
Usai menjalankan tugas mengevakuasi korban, ia pun mendapatkan tugas lain, yakni mencari Flight Data Recorder (FDR) dan Voice Cockpit Recorder (VCR) pesawat. Sugiyono menganalogikan ‘berjudi’ kala memperkirakan bahwa kedua instrumen kotak hitam (black box) tersebut berjarak sekira 500 meter dari pohon pertama yang dihantam pesawat sebelum terjatuh.
"Jadi perhitungannya, dia 200 meter menabrak pohon terus tebing. Nah, saya cari dari situ terus mundur 300 meter, dan untungnya memang ketemu," pungkasnya.
Atas keberhasilannya tersebut, Sugiyono lantas dianugerahi penghargaan oleh Basarnas. Ia yang datang dari Pegunungan Bintang mengaku senang atas apresiasi tersebut.
(Fransiskus Dasa Saputra)