CANBERRA – Mantan Menteri Komunikasi Australia, Malcolm Turnbull memenangi pemungutan suara atas lawannya Tony Abbott untuk menduduki posisi pemimpin Partai Liberal yang berkuasa. Turnbull mendapatkan suara 54 berbanding 44 dalam pemungutan suara rahasia Partai Liberal.
Menteri Luar Negeri Julie Bishop yang telah menyatakan dukungannya terhadap Turnbull kembali diangkat menjadi wakil pemimpin partai. Bishop berhasil mengalahkan Menteri Pertahanan Kevin Andrews dalam perebutan posisi tersebut dengan 70 suara berbanding 30.
Turnbull maju untuk memperebutkan kursi perdana menteri setelah merasa Abbott tidak mampu memimpin Australia, terutama dalam bidang ekonomi.
“Pada akhirnya, perdana menteri tidak mampu memberikan kepemimpinan ekonomi yang dibutuhkan negeri ini. Kita butuh gaya kepemimpinan yang berbeda” ujar Turnbull sebelum pemungutan suara, sebagaimana dilansir Reuters, Senin (14/9/2015).
Dengan terdepaknya Abbott, Turnbull menjadi perdana menteri Australia kelima dalam delapan tahun terakhir. Kepemimpinan Abbott juga menjadi masa kepemimpinan tersingkat yang terjadi sepanjang sejarah Negeri Kanguru tersebut.
Pada 2007, Kevin Rudd dari Partai Buruh dipilih sebagai perdana menteri menggantikan John Howard. Namun, pada 2010, posisi Rudd dilengserkan oleh wakilnya Julia Gillard hanya beberapa bulan sebelum pemilihan umum.
Nasib Gillard tidak jauh berbeda dengan Rudd saat ia didepak pada 2013 untuk digantikan kembali oleh Rudd. Pada pemilihan umum 2013, Partai Liberal muncul sebagai pemenang dengan Abbott sebagai pimpinannya naik menjadi Perdana Menteri.
Sejatinya, Partai Liberal dipilih untuk memberikan kestabilan politik yang absen pasca PM Howard yang berkuasa selama 12 tahun. Akan tetapi, hal itu tidak terjadi dan pemerintahan Abbott hanya berumur singkat.
(Hendra Mujiraharja)