"Minat kita untuk mengonsumsi susu juga masih kurang. Kalah dengan Malaysia, Singapura, Myanmar, dan Filipina. Konsumsi susu itu baik untuk memenuhi gizi," jelas Menteri Saleh.
Saleh juga mengatakan, bahan baku untuk membuat susu di pabrik harus mendatangkan dari luar negeri. Artinya, Indonesia harus mengimpor bahan baku susu tersebut, untuk diolah oleh pabrik supaya menjadi produk yang siap dikonsumsi masyarakat.
"Produksi bahan baku susu kita hanya 800 ribu ton perbtahun, atau sekitar 21 persen. Kekurangannya sekitar tiga juta ton per tahun harus impor," katanya lagi.
Dia menyebut ada banyak negara yang mengekspor bahan baku susu ke Indonesia, seperti Selandia Baru, Australia, Uni Eropa, Amerika Serikat, dan negara lain.
Dia berharap agar peternak susu sapi perah bisa lebih ditingkatkan, sehingga bahan baku yang kekurangan bisa disuplai supaya tidak kekurangan.