Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Madiun Affair Meletus, Republik Soviet Berdiri

Randy Wirayudha , Jurnalis-Jum'at, 18 September 2015 |07:17 WIB
Madiun <i>Affair</i> Meletus, Republik Soviet Berdiri
Ilustrasi Pembasmian Pemberontakan PKI Madiun (Foto: Capture Youtube HVB/Randy Wirayudha)
A
A
A

Ketegangan antara pemerintah bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan PKI dan Front Demokrasi Rakyat (FDR), sedianya sudah mulai terlecut sejak “Peristiwa Solo”, di mana FDR sukses menghasut Pasukan Siliwangi dan Panembahan Senopati hingga terjadi tembak-menembak.

Seperti dikutip dari catatan Harry A Poeze dalam bukunya, ‘Tan Malaka, Gerakan Kiri dan Revolusi Indonesia’, ketegangan itu kembali terjadi di Kota Madiun, di 350 personel Pasukan Siliwangi serta sejumlah anggota Brigade Mobil CPM (Corps Poilisi Militer), ditawan dan dilucuti Pasukan Brigade 29 pimpinan Soemarsono yang berkekuatan 1.500 personel pada 18 September 1948 pagi.

Hal tersebut baru terdengar di ibu kota republik saat itu, Yogyakarta pada siang hari. Sementara. Presiden Soekarno menanggapinya dengan tegas, di mana segenap rakyat harus menjatuhkan pilihan, antara ikut pemerintahannya atau ikut Musso.

Pilih satu di antara dua. Ikut Musso dengan PKI-nya yang akan membawa bangkrutnya cita-cita Indonesia merdeka, atau ikut Soekarno-Hatta. Insya Allah dengan bantuan Tuhan, akan bisa memimpin negara Republik Indonesia yang merdeka, tidak dijajah negara manapun juga,” seru Soekarno.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement