"Saat itu Dio menyaksikan langsung ayahnya diserat. Dia berteriak-teriak minta tolong namun sejumlah warga yang melihat tidak berani melerai karena banyaknya orang yang mengeroyok," ujar Jakfar.
Dio sempat berusaha menolong ayahnya. Namun salah satu pelaku langsung membentak hingga akhirnya dia ketakutan dan lari bersembunyi.
Seperti diberitakan, Salim Kancil tewas dengan luka parah di kepalanya pada Sabtu 26 September pagi. Para pelaku penganiayaan meninggalkan begitu saja jasadnya di pinggir jalan desa.
Sebelum membunuh Salim Kancil, rombongan pelaku lebih dulu menganiaya Tosan, rekan Salim yang juga rajin menyuarakan penolakan terhadap tambang pasir ilegal.
Tosan mengalami luka parah, namun nyawanya tertolong setelah seorang warga melawan para pelaku pengeroyokan. Tosan kini dirawat di Rumah Sakit Syaiful Anwar Malang dan sudah melewati masa kritis.
(Risna Nur Rahayu)