ST PETERSBURG – Menjawab kekhawatiran para keluarga korban jatuhnya pesawat Rusia di Mesir yang telah berdatangan ke Bandara Pulkovo St. Petersburg, otoritas penerbangan Rusia bersama dengan pihak Maskapai Metrojet Kogalymavia pada hari ini telah mengumumkan manifest pesawat nahas tersebut.
Berdasarkan keterangan otoritas penerbangan Rusia, korban tewas dalam tragedi jatuhnya pesawat Rusia didominasi oleh penumpang warga lokal. Sisanya, merupakan penumpang yang berasal dari Ukraina.
“Total penumpang yang berada di pesawat dengan nomor penerbangan KGL9268 berjumlah 217 orang, sedangkan kru pesawat berjumlah tujuh awak, jadi total berjumlah 224 orang. Jumlah itu terdiri dari 214 warga Rusia, dan tiga warga Ukraina. Seperti yang disampaikan otoritas keamanan Mesir, seluruh orang yang berada dalam pesawat itu tak dapat diselamatkan, kami turut berduka dan menyayangkan hal itu,” demikian pernyataan otoritas penerbangan Rusia, sebagaimana diwartakan Reuters, Minggu (1/11/2015).
Setelah pernyataan itu diumumkan pihak otoritas penerbangan Rusia, para keluarga korban yang berkumpul di ruangan khusus di Bandara Pulkovo seketika langsung menangis dan saling berpelukan.
Mengetahui hal tersebut, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan bahwa tanggal 1 November akan jadi Hari Berkabung Nasional Federasi Rusia.
Sebagaimana diberitakan, pada Sabtu 31 Oktober, semula pesawat Airbus A321 dengan nomor penerbangan KGL9268 milik Maskapai Metrojet Kogalymavia dijadwalkan lepas landas dari wilayah Sharm el Sheikh, Mesir menuju St. Petersburg, Rusia.
Namun, 23 menit usai take off dari Bandara Sharm el Sheikh pesawat itu hilang kontak dengan pihak Air Traffic Control (ATC) bandara. Ternyata, beberapa menit setelahnya Kantor Perdana Menteri (PM) Mesir, Sharif Ismail, mengeluarkan pernyataan bahwa pesawat Airbus A321 itu jatuh di wilayah Sinai tengah.
Kini, pihak Kementerian Penerbangan Sipil Mesir melaporkan telah menemukan dua kotak hitam pesawat yang berisikan Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR) yang diyakini akan membantu proses investigasi penyebab jatuhnya pesawat nahas itu.
Pemerintah Mesir sendiri saat ini telah mengizinkan otoritas Rusia dan pihak maskapai untuk datang dan menindaklanjuti penemuan kotak hitam itu, sebagai bagian dari proses investigasi.
(Jihad Dwidyasa )