Selain itu, kata Hadi, pesawat Airbus yang diminta ganti pun merupakan pesawat baru yang belum pernah dioperasikan.
“Untuk sebuah pesawat baru diperlukan flight approval, selain itu harus dilampiri sejumlah syarat, termasuk sertifikat kelayakan terbang. Sekitar pukul 09.00 WIB, barulah flight approval keluar,” terangnya.
Hadi menduga manajemen Lion Air tidak ada koordinasi dengan bagian penjualan tiket yang akhirnya penjualan tiket melebihi dari kapasitas seat.
“Tidak punya perencanaan yang baik. Harusnya tidak perlu ganti pesawat. Sanksi, kita sudah tulis surat peringatan pertama. Akan kami panggil Lion Air. Kalau dugaan betul, akan dilarang buka rute baru,” tegasnya.
Menurut dia, akibat dari delay tersebut penumpang sangat emosi. “Sampai ke runway menghadang pesawat Lion Air lain yang akan terbang,” tandasnya.
(Rizka Diputra)