Sedangkan di kawasan Klang Valley, ternyata tidak hanya terdapat bar-bar Jepang yang jadi tempat hiburan malam terselubung, tapi juga kafe-kafe dangdut dengan para penari striptis asal Indonesia.
Tapi seperti halnya di Indonesia dan beberapa negara Asia Tenggara, prostitusi itu sendiri “mengundang” eksistensi kejahatan seksual, hingga human trafficking.
Medio 2015 lalu, Kepolisian KL mengklaim menahan lebih dari dua ribu PSK asing yang diduga korban perdagangan manusia, sebagai hasil razia besar-besaran.
Sebanyak 1.030 PSK di antaranya berasal dari China, 387 dari Indonesia, 237 dari Thailand, 222 Vietnam dan 188 PSK asal Filipina.
(Randy Wirayudha)