Anton menjelaskan, terduga teroris asal Solo itu memiliki tim IT tersendiri, baik yang ada di dalam maupun di luar Indonesia. Sehingga, tak jarang jika rekrutmen dilakukan melalui sarana IT.
"Bahrun Naim ahli IT, dia menciptakan rekruitmen dari IT, yang jelas ada rekrutmen yang dilakukan lewat itu, semua sarana IT," terang dia.
Menurut jenderal polisi bintang dua ini, pihaknya kini sedang mendalami jaringan Bahrun dalam sarana IT tersebut. Termasuk transferan dana yang dilakukan Bahrun kepada kelompoknya di Indonesia.
"Ini masih di dalam penyelidikan, misal pengiriman dana, ada yang langsung, ada yang berjenjang," tukasnya.
(Fiddy Anggriawan )