Ia mengakui sebelum hujan turun, para petani sempat melakukan ritual meminta hujan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kegelisahan dan upaya dari warga seperti mendapatkan jawaban, karena tidak berselang lama hujan pun akhirnya turun.
“Ya harapan saya hujan yang turun terjadi secara terus menerus dan jangan sampai berhenti lagi karena bisa berdampak terhadap padi saya,” ujarnya.
Kegelisahan yang sama juga dirasakan oleh Sunaryo, petani asal Dusun Grogol 6, Desa Bejiharjo. Gara-gara hujan yang sempat berhenti beberapa waktu membuat tanamannya terancam mati. Bahkan ia, tidak mau lagi dan membiarkan tumbuh dengan sendiri.
“Awalnya saya sangat bersemangat untuk menanam bahkan sudah melakukan pemupukan. Tapi setelah itu, hujan berhenti turun sehingga berdampak terhadap pertumbuhan padi yang dimiliki,” kata Sunaryo.
Dia mengakui, cuaca aneh yang terjadi di tahun ini merupakan yang paling ekstrim jika dibandingkan dengan kondisi di tahun-tahun sebelumnya. Bahkan ia mengaitkan kondisi ini dengan fenomena serangan ulat jati yang begitu meraja lela di seluruh wilayah.